Cara Merawat Mobil Transmisi Matic
Daftar Isi
Ada cara mudah dalam merawat mobil transmisi matic bagi pengguna mobil tanpa kopling.
Mobil Matic semakin menarik bagi warga kota besar yang kerap di dera kemacetan. Walau begitu tetap tak semua orang paham merawat transmisi otomatis. Pada Mobil transmisi Matic otomatis, yang terpenting adalah kondisi oli. Karena fungsi oli tak hanya melumasi tapi juga hidraulis. Artinya oli matik bekerja lebih berat karena ia menjadi cairan hidraulis yang bekerja dengan tekanan.
Perbedaan Dengan Bengkel Umum
Tips Merawat Mobil Transmisi Matic Agar mesin awet adalah. Di katakan bahwa interval penggantian oli matik sebaiknya tak lebih dari 25 ribu km. Penyebabnya karena kota-kota besar terutama Jakarta punya kondisi yang ‘keras’ bagi kesehatan transmisi otomatis.
Faktornya tak jauh beda, seputar debu dan kotoran jalan, lalu lalu-lintas macet yang melelahkan bagi mobil dan transmisinya. Selain itu, faktor kelembaban di Indonesia yang lebih tinggi. Dan di sarankan penggantian oli dil akukan dengan menguras. Tujuannya untuk memastikan semua oli transmisi keluar. Tak hanya di karter tapi juga di torque converter.
Hasilnya oli di transmisi sepenuhnya baru. Kalau untuk metode ini, penggantian di lakukan menggunakan alat vakum untuk menghisap semua oli.
Untuk mengganti nya rata-rata mobil membutuhkan setidaknya 3-4 liter. Untuk sekadar mengganti dan 8-12 liter bila pelumas dikuras. Jumlah pelumas sangat tergantung dari jenis mobil nya.
Cara Mengganti Oli
Setiap generasi mobil punya interval waktu berbeda dalam mengganti oli transmisi matic. Misalnya mobil yang berada di generasi 95 ke bawah. Mobil-mobil ini menggunakan oli Dexron yang diganti setiap 20 ribu km. Lalu ada generasi mobil tahun 2000 ke atas yang menggunakan oli T-IV dengan interval penggantian 80 ribu ke atas. Terakhir adalah generasi WS untuk tahun 2005 ke atas. Di generasi ini oli disarankan diganti pada kelipatan 100 ribu km.
Tapi interval itu merupakan kondisi ideal. Jika mobil Anda kerap melewati jalan berdebu atau kemacetan, maka interval di lakukan lebih cepat dari itu. Jalan yang berdebu membuat oli cepat kotor. Sementara kemacetan adalah kondisi yang berat bagi oli transmisi. Selain suhu yang cenderung lebih panas, lingkungan macet yang ‘stop and go’ juga memberi tekanan ekstra. Karena acap transmisi sudah masuk ke D namun mobil tidak berjalan lantaran rem diinjak.